Selasa, 17 Maret 2009

. . .

Arsitektur Urban dari Suatu Zaman Mustahil

Contoh yang khas dari reruntuhan arkeologi diuraikan di atas ditemukan dalam air pada kedalaman 36 meter di Teluk Cabay, terletak di lepas pantai barat India. Itu diperkirakan adalah kota yang luas, dan ditemukan secara tak disengaja pada waktu melakukan sebuah penyelidikan pencemaran air, mungkin usianya kira-kira 9.000 tahun.

Dengan menggunakan sebuah pelacak sonar, para peneliti mengatur untuk mengenali dengan tepat struktur geometrinya pada suatu kedalaman kira-kira 36 meter.

Dari tempat tersebut mereka menemukan material konstruksi, barang-barang pecah belah, potongan-potongan dinding, baskom, patung-patung, tulang belulang dan gigi manusia. Uji karbon menunjukkan bahwa potongan-potongan ini telah berusia 9.500 tahun.

Sebelum temuan ini, para ahli antropologi berpikir bahwa daerah tersebut tidak memperlihatkan adanya peradaban sebelumnya 2.500 tahun Sebelum Masehi. Oleh karena itu kota kuno ini bahkan lebih tua daripada peradaban Harappa, yang pernah dipercaya sebagai bagian benua yang tertua.

Kasus mengejutkan lain terjadi pada 1967, pada saat Aluminaut, sebuah kapal selam penyelidik yang mampu menyelam lebih dalam dari kapal selam manapun yang ada sekarang, sambil lalu menemukan sebuah “jalan” yang memisahkan daerah Pantai Florida, Georgia dan Carolina Selatan. Ditemukan pada suatu kedalaman mendekati 900 meter, jalan ini terlacak sebagai sebuah garis lurus yang panjangnya lebih dari 15 mil.

Bahkan yang lebih mengejutkan lagi, jalan ini telah diratakan dengan semen canggih yang tersusun dari aliminium, silikon, kalsium, besi dan magnesium. Walaupun sudah tua, jalan itu ditemukan terbebas dari reruntuhan karena adanya aliran arus di bawah air yang menjaganya tetap bersih.

Jalan yang telah dilupakan ini masih terbukti sebagai sebuah jalan yang layak bagi roda-roda khusus Aluminaut sehingga memudahkan kapal selam tersebut benar-benar berjalan sepanjang jalan raya yang menjadi teka-teki itu. Kemudian para ilmuwan menjelajahi daerah itu serta menemukan serangkaian konstruksi monolitik (bentuk yang menyerupai sebuah balok batu) pada salah satu ujung dari jalan. Teknologi apa yang dapat membangun sebuah jalan rata panjang yang masih tetap dalam kondisi yang baik selama 10.000 tahun?

Suatu temuan terakhir sejenis ini terjadi pada 2004, ketika tsunami yang sama menghantam pantai Tenggara Asia yang mana juga memindahkan berton-ton pasir dari pantai Tamil Nadu India. Badai tsunami itu membersihkan debu yang menutup selama bertahun-tahun yang mana menuntun pada penemuan kota legenda Mahabalipuram.

Menurut legenda setempat, Kota Mahabalipuram mendapat musibah sebuah banjir besar, yang menenggelamkannya hanya dalam waktu satu hari saja pada 1.000 tahun yang lalu, ketika Dewa menjadi iri hati akan keindahannya.

Penduduk setempat menceritakan bahwa ada enam kuil yang tertutup oleh air, namun kuil yang ketujuh tetap berada di atas pantai. Regu yang terdiri dari 25 penyelam dari Penelitian Arkeologi India menjelajahi daerah yang luas yang mana tertutup dengan bangunan-bangunan buatan manusia pada kedalaman berkisar antara 4.5 meter dan 7.5 meter di bawah permukaan air.

Skala dari reruntuhan yang tenggelam mencakup beberapa mil persegi dengan jarak sampai satu mil dari pantai. Perkiraan sederhana usia dari bangunan-bangunan ini berkisar dari 1.500 sampai 1.200 tahun lamanya, meskipun beberapa peneliti mengatakan bahwa itu berasal dari 6.000 tahun yang lalu.

(Epochtimes.co.id/pls)

Tidak ada komentar: