Selasa, 10 Maret 2009

Api dan asal-usulnya

Kecil menjadi kawan, besar menjadi lawan. Ungkapan yang sering kita dengar tersebut menggambarkan bahwa api mempunyai manfaat yang banyak tetapi juga dapat mendatangkan bahaya. Api, merupakan salah satu pendukung kehidupan manusia. Sejak zaman purbakala api sudah digunakan. Api ditemukan dengan cara membenturkan atau menggesekkan dua buah batu sampai muncul percikan api atau dengan menggosokan sebuah kayu kering dengan kayu kering lain. Api dapat dibuat jika ada penyala (bahan yang mudah menyala jika terkena api), pemancing dan bahan bakar. Contoh penyala adalah kayu kering yang diserut, rumput kering, pakis mati, lumut kering, jamur kering jerami, serbuk gergaji, dedaunan kering dan bagian yang mati atau membusuk dari batang pohon, serabut tumbuhan yang mengering, daun palm atau kelapa yang mati, mesiu, kapas kain kasa, serta bagian luar bambu yang di serut.

Pemancingnya adalah ranting kecil atau potongan kayu kecil, kayu yang dipisah-pisahkan dan batu yang kering. Dan yang terakhir, agar api menyala lama diperlukan bahan bakar seperti kayu kering yang masih berdiri dan cabang yang sudah mati dan kering, bagian dalam yang kering dari batang pohon tumbang, dahan atau cabangnya, rumput kering yang dibelitkan jadi satu, kotoran hewan yang sudah mengering, batubara, dan serpih mengandung minyak. Tetapi saat ini, dengan kemajuan pemikiran manusia, api mudah ditemui di seluruh dan sudah dibuat dalam berbagai macam bentuk, seperti korek api, kompor gas dan masih banyak lagi.

Manfaat api

Pada kehidupan sehari-hari, api sering dimanfaatkan untuk memasak. Selain itu api berguna untuk membuat api unggun yang bisa menghangatkan tubuh kita pada waktu cuaca dingin. Ada juga sebagian orang yang menggunakan korek api untuk menyalakan rokoknya, padahal rokok bisa merugikan diri kita sendiri. Betul kan?
Lalu apa lagi ya manfaat api? Oh iya, api sering digunakan untuk membakar sampah, padahal jika kita membakar sampah akan menimbulkan polusi udara. Karenanya, kalau bisa kita hindari membakar sampah ditempat yang padat penduduknya karena selain mengakibatkan polusi udara juga bisa menyebabkan bahaya kebakaran.

Bahaya api dan cara pencegahannya

Banyak musibah yang terjadi karena api. Contohnya kompor meledak, kemudian terjadinya percikan api pada kabel listrik. Kedua contoh tersebut sering terjadi di kehidupan sehari-hari masyarakat. Selain itu, penebangan hutan secara terus menerus yang membuat hutan gundul akan mempermudah terjadinya kebakaran hutan. Karena seringnya terjadi kebakaran, maka di tiap negara di dunia pasti ada dinas pemadam kebakaran dengan personil pemadam kebakaran, perlengkapan pemadamnya, seperti mobil pemadam kebakaran, tangga dan lain-lain.

Untuk mencegah terjadinya kebakaran ada beberapa tips yang baik untuk kita lakukan, diantaranya :

  1. Jangan membuang puntung rokok sembarangan.
  2. Hindari bermain dengan korek api dan barang sejenis yang mudah menimbulkan api.
  3. Hindari penebangan hutan secara terus-menerus, karena pada waktu musim panas, hutan yang gundul akan mudah terbakar.
  4. Jika memiliki peralatan yang berhubungan dengan api, misalnya kompor minyak atau kompor gas, kita harus rajin merawatnya.
  5. Jauhkan barang-barang yang berhubungan dengan api dari jangkauan anak-anak.
  6. Jangan mencuri listrik tanpa sepengetahuan dari yang bersangkutan karena mungkin saja dapat menimbulkan arus pendek yang memunculkan percikan api.
  7. Sediakan penyemprot air (hydran) sebagai langkah awal untuk memadamkan api jika terjadi kebakaran.

Sumber :
www.menlh.go.id
Buku IPA kelas 4 SD, Grasindo

Tidak ada komentar: